
Kebetulan hari ahad kemarin (7 Maret
2010) diminta mas Vavai, atas nama teman-teman komunitas blogger bekasiuntuk
ngisi acara Amprokan Blogger 2010. Yang pasti Amprokan
Blogger 2010 ini acara seru sekali. Saya salut dengan kegigihan panitia yang
berhasil meng-arrange acara,
yang mensinergikan acara komunitas dengan kegiatan pemerintah pusat dan daerah.
Mudah-mudahan bisa terus berlanjut ke tahun-tahun berikutnya
… Amiiiin :) Saya satu sesi bareng mas Budi Putra dan
mas Mabrur, meskipun akhirnya berbeda topik hihihi. Baru konfirmasi harus
ngisi tentang apa dengan mas Vavai sekitar pukul 11 malam sebelumnya.
Sebenarnya tema besarnya tentang Green Cyber
City, hanya jujur, lagi nggak pengen ngomongin yang
sulit-sulit
Akhirnya
saya bawakan tema diskusi masalah virus “ogah posting” yang melanda para
blogger akhir-akhir ini. Virus yang menggerogoti produktifitas para blogger ini
di satu sisi memang buruk, tapi di sisi lain sebenarnya ada hikmahnya,
karena blogger ingin menjaga kualitas tulisannya. Tapi tentu
antibiotiknya harus segera kita siapkan, khususnya bagi blogger yang sudah
masuk ke fase kritis dan berslogan ”mending ga usah nulis, daripada
nulis ga berkualitas” 


Ada banyak gaya nulis posting blog yang
bisa kita kombinasikan di posting blog kita, tanpa mengorbankan karakter
dan brand blog kita. Sekali lagi harap dipahami, yang saya bahas
adalah gaya postingan blog, dan bukan jenis, genre atau topik artikel blog.
Gaya postingan tidak akan mengubah karakter dan topik bahasan blog kita,
hanya membuat variasi untuk mempertahankan “kekuatan” nulis kita
Tulisan
saya olah dan adaptasi dari presentasi menarik Rohit Bhargava berjudul 25
Basic Styles of Blogging yang dibuat di sekitar
tahun 2007.

Saya rangkumkan bahwa ada sekitar 20 gaya
posting blog yang bisa kita gunakan pada blog kita. Supaya tidak bingung
memahami tips yang ada pada tiap gaya, penjelasannya adalah seperti berikut:
1. Maksimal Posting Per Pekan:
Jumlah maksimal posting artikel per pekan yang dianjurkan, supaya orang tidak
menjadi bosan (1, 2, 3,4,5+)
2. Popularitas:
Tingkat popularitas dari gaya posting blog ini (1-5)
3. Kesulitan:
Tingkat kesulitan membuat artikel dengan gaya posting blog ini (mudah, sedang,
sulit)
Okeh, kita mulai yuk
Oh
ya, apabila tertarik dengan presentasi (slide) yang saya bawakan pada acara
Amprokan Blogger 2010, bisa didownload di akhir artikel ini. Posting ini adalah
rangkuman dari apa yang saya tulis di slide, contoh-contoh nyata gaya posting
blog beserta detail tipsnya dapat dipelajari melalui slide dalam format PDF.

1. Insight Bloggingg:
Membagi ide orisinil, pemikiran yang mendalam, trend dan komentar tentang suatu
topik. Termasuk gaya ngeblog yang paling sulit dilakukan. Boleh memposting
lebih dari lima kali sepekan dan tingkat popularitasnya juga tinggi (4).
Meskipun harus dipahami bahwa tingkat kesulitannya adalah sangat tinggi
(sulit).
2. Ambition Blogging:
Tujuan posting untuk mencapai suatu ambisi dan cita-cita yang diinginkan.
Biasanya posting ditujukan untuk para pembuat keputusan. Karena tingkat
kesulitan menulisnya relatif rendah dan demikian juga dengan popularitasnya,
maka sebaiknya tidak memposting lebih dari satu artikel per pekan.
3. PiggyBack Blogging:
Posting tentang suatu topik yang sedang populer dan ramai ditampilkan di
media massa. Bentuknya bisa opini, kajian analisa, dsb. Dengan tingkat
kesulitan sedang dan popularitas yang lumayan (3), maka berburu posting seperti
ini mungkin pilihan yang menarik bagi blogger yang tulisannya sedikit
dikomentari orang 

4. Life Blogging:
Disebut juga dengan reality blogging. Posting tentang cerita nyata yang terjadi
pada kehidupan kita sehari-hari. Relatif mudah dilakukan, meskipun
popularitasnya sedang (2). Jumlah postingan dengan gaya ini boleh lebih dari
lima kali sepekan.
5. Brand Blogging:
Posting tentang atribut positif dari suatu brand, personal atau produk (inside
look). Bisa juga berupa asosiasi individu dengan suatu brand baik sifatnya
official atau unofficial. Harus hati-hati disikapi, meskipun tampak menggoda,
dan boleh dilakukan lebih dari lima kali sepekan, tapi popularitasnya relatif
rendah (2) 

6. Detractor Blogging:
Posting tentang rasa tidak suka, komplen terhadap suatu layanan, produk atau
brand. Biasanya karena blogger mendapatkan pengalaman buruk ketika menggunakan
layanan, produk dan brand tersebut. Meskipun tingkat popularitas lumayan tinggi
(3), tapi harap diingat untuk tidak melakukan posting dengan gaya ini
sepekan lebih dari satu kali. Saya sendiri hanya pernah melakukan empat kali
posting dalam kehidupan blogging saya. Terlalu vulgar melakukan detractor
blogging akan membuat kita berhadapan dengan pasal 27 UU ITE 

7. Annoucement Blogging:
Posting berupa suatu berita, pengumuman atau isu besar yang tidak diketahui
umum sebelumnya. Efek maksimum akan diperoleh apabila kita menjadi penyebar
berita yang pertama tentang isu tersebut. Meskipun termasuk posting yang
sangat sulit khususnya mendapatkan timingnya, tapi termasuk
yang kadang harus kita kejar karena tingkat popularitasnya yang
aduhai banget (5) 

8. Link Blogging:
Posting berupa koleksi link situs, blog atau konten lain yang dibutuhkan oleh
pembaca. Apabila kita berhasil menyajikan link yang sangat dibutuhkan oleh
pembaca kita, maka url posting kita ini akan dibookmark dan disimpan
oleh pembaca kita. Kesulitannya lumayan, tapi popularitasnya relatif
tinggi 

9. Video Blogging:
Posting berupa video orisinil yang dibuat sendiri. Bisa juga dengan meletakkan
video di YouTube, dibuatkan linknya di posting blog kita dan kita beri komentar
dan analisa yang menarik. Popularitas tergantung dari kualitas video dan
komentar yang kita sampaikan.
10. Photo Blogging:
Posting yang utamanya berisi hasil jepretan foto. Foto biasanya berbentuk seri
yang kita ambil langsung dari kamera kita. Bisa diberi tambahan komentar di
posting ataupun hanya foto saja. Tingkat kesulitan lebih rendah
daripada Video Blogging, tapi popularitasnya relatif sama. Cocok
untuk menambal kebosanan pembaca kita yang sudah terbiasa membaca artikel yang
berbentuk text di blog kita.
11. Review Blogging:
Opini dan review yang jujur dari kita mengenai suatu produk atau layanan. Bisa
karena adanya permintaan, bayaran, atau inisiatif kita pribadi. Posting yang
relatif mudah dilakukan, tapi popularitasnya lumayan. Termasuk posting
yang harus sering kita kejar 

12. Evangelist Blogging:
Tujuan untuk menginspirasi orang lain supaya percaya terhadap sesuatu yang kita
percayai. Sesuatu itu bisa berupa masalah sosial, organisasi, produk atau
individu yang kita percayai. Akan lebih dahsyat lagi apabila inspirasi dan
ajakan dilandasi kajian yang semi ilmiah 

13. List Blogging:
Posting berupa rangking 10 besar (top ten) atau semacamnya tentang suatu hal.
Posting biasanya akan di bookmark dan disebarluaskan oleh pembaca blog kita.
Dengan kesulitan sedang dan maksimal posting boleh lebih dari lima kali per
pekan, termasuk yang mungkin harus sering kita buat. Apalagi kalau melihat
tingkat popularitasnya yang tinggi (5). Bisa dimulai dengan merangking sesuatu
yang sederhana dan parameter penilaian yang mudah.
14. Survey Blogging:
Posting berupa survey yang kita harapkan dijawab oleh pembaca blog kita. Survey
bisa menggunakan plugin polling atau kita minta pembaca langsung menjawab di
kolom komentar blog kita. Popularitasnya tinggi (4) dan mungkin relatif mudah
kita lakukan bila kita menggunakan plugin polling. Bisa dimulai dengan membuat
survey sederhana tentang aktifitas kita, buku yang kita baca, rumah yang ideal
atau sesuatu yang sedang trend di masyarakat.
15. Repost Blogging:
Mengambil tulisan atau posting dari blog atau situs lain dan memposting di blog
kita. Biasanya dengan diberi komentar tambahan atau hanya copas habis-habisan.
Termasuk yang selalu saya hindari dalam ngeblog dan memang sebaiknya tidak kita
lakukan karena akan menurunkan brand blog kita.
16. Guest Blogging:
Menulis artikel yang dipublish pada blog atau situs lain yang bukan milik kita.
Biasanya karena kita bergabung ke sebuah komunitas atau kita tidak punya sarana
untuk ngeblog.
17. Interview Blogging:
Posting berupa hasil interview terhadap seseorang. Dipublish dalam bentuk text
(transkrip), audio, atau video. Relatif sulit, tapi biasanya
popularitasnya cukup tinggi. Boleh dilakukan lebih dari lima kali sepekan.
18. Event Blogging:
Posting berupa kesan, opini dan pemikiran tentang suatu event (seminar,
conference, konser, etc) yang kita ikuti ataupun tidak. Popularitasnya tinggi bila
banyak pembaca kita yang berhubungan dengan event yang kita postingkan
19. Live Blogging:
Posting apa yang saat ini sedang terjadi secara realtime. Biasanya
blogger menggunakan peralatan mobile dan pembaca mengikuti melalui RSS
(sindikasi). Beberapa blogger sekarang menggunakan facebook dan twitter untuk
live blogging. Termasuk yang popularitasnya tinggi, tapi harus hati-hati dalam
editing artikel karena tingkat kesalahan menulis pada live blogging cukup
tinggi (terbatasnya waktu).
20. Classified Blogging:
Adanya kebutuhan terhadap suatu produk atau layanan. Posting berupa pembukaan
lowongan atau pernyataan pencarian suatu produk atau layanan yang kita inginkan
untuk dibeli atau dijual. Mudah sekali dilakukan dan sebaiknya tidak sering
kita lakukan 

Demikian 20 gaya posting blog yang kita
bisa gunakan untuk memperkaya konten blog kita. Blogger juga manusia yang
merasakan letih, penat dan bosan. Selalu berorientasi Insight
Blogging adalah baik, tapi bukan berarti ketika kondisi kita sedang
tidak ada ide, terus blogging jadi terhenti. Kombinasikan dengan Photo
Blogging, List Blogging, Live
Blogging, etc bila keadaan memungkinkan. Itu akan membuat blog kita
tidak membosankan, dan yang pasti kita tetap tidak kehilangan karakter kita
dalam ngeblog.
Tetap dalam perdjoeangan!
0 comments:
Post a Comment